SEJARAH PEDESAAN

 

Oleh: Celvin Gylang Prayudha (180110301024)

 

Pengertian

 

Bintarto (1989) mengemukakan bahwa Pedesaan (dalam segi geografis) adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan tersebut dapat terlihat pada unsur-unsur fisiografi, sosial dan ekonomi, politik dan kultural yang berinteraksi antara unsur tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain. Selain Bintarto, Sutardjo Kartohadikusumo menyatakan bahwa desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemeritahan sendiri.

Berdasarkan buku “Metodologi Sejarah” yang ditulis Kuntowijoyo, Sejarah Pedesaan adalah sejarah yang secara khusus meneliti tentang desa atau pedesaan, masyarakat petani, dan ekonomi pertanian. Desa sebagai kesatuan teritorial dan administratif yang terkecil di Indonesia sudah banyak mendapat perhatian para peneliti di luar ilmu sejarah. Sudah banyak hasil survey tentang pedesaan, namun sedikit yang menggunakan pendekatan sejarah yang dalam artian melihat perubahan-perubahan sosial dalam kurun waktu.

Berdasarkan buku “Metodologi Sejarah” yang ditulis Sartono Kartodirdjo, tumbuhnya perhatian terhadam sejarah pedesaan terdorong oleh ketidak puasan dengan metode sejarah yang umum berlaku serta oleh kebutuhan untuk menanyakan soal-soal baru. Sejarah konvensional umumnya membahas golongan atasan, pembuat undang-undang dan yang memerintah, bukan yang diperintah, pemimpin dan bukan yang dipimpin. Sejarah pedesaan merupakan bagian dari sejarah sosial yang mencakup seluruh masyarakat sebagai kesatuan serta segala aspek kehidupannya.

 

Komponen desa

 

Desa sebagai suatu sistem mempunyai komponen baik fisik, manusia, maupun kelembagaan sosial. Berikut adalah komponen desa menurut Arni Muhammad:

1.      Sumber daya pertanian dan lingkungan hidup

Sumber daya pertanian dan lingkungan hidup adalah penyangga kehidupan dan perekonomian masyarakat pedesaan. Desa berperan sebagai penopang interaksi sosial dan peningkat kesejahteraan, dan juga penyeimbang ekosistem lingkungan yang penting untuk kelangsungan hidup manusia.

2.      Perekonomian wilayah pedesaan

Kegiatan ekonomi pedesaan berkaitan dengan kebutuhan pasar di luar daerah, yang berupa komoditi primer dan sekunder. Ciri penting kegiatan ekonomi pedesaan yaitu kegiatan pertanian yang maju dan menggunakan perlengkapan atau teknologi pendukung sederhana yang tersedia di wilayahnya.

3.      Kelembagaan sosial

Lembaga sosial yang ada di desa seperti kelompok tani, kelompok pemuda, pemerintah desa, badan permusyawaratan desa, pesantren, lembaga pendidikan formal, dan lembaga keuangan mikro berkaitan erat dengan peningkatan produksi pertanian dan kehidupan masyarakat setempat.

4.      Sumber daya manusia

Kualitas sumber daya manusia pedesaan mrupakan pelaku utama dalam menggerakkan roda perekonomian dan perubahan jangka panjang. Sebagian besar SDM mengendalikan sektor pertanian dan sangat terpengaruh dengan perubahan kebijakan berskala nasional, regional, dan global.

5.      Sarana dan prasarana fisik

Selain aktivitas sosial dan kelembagaan, desa ditunjang pula oleh ketersediaan sarana dan prasarana fisik untuk mendukung percepatan pembangunan dan perekonomian masyarakat serta meningkatkan hubungan dan jaringan antara satu desa dan desa lainnya. Contohya seperti jalan desa, jembatan, irigasi, posyandu, dll.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peran Zaibatsu dalam Pengembangan Jepang pada Periode Kaisar Meiji Tahun 1868-1912