Peran Zaibatsu dalam Pengembangan Jepang pada Periode Kaisar Meiji Tahun 1868-1912
Judul: Zaibatsu's Role in Development of Japan in the Meiji's Emperor Period of Year 1868-1912
Jurnal: Historica
Nomor: Volume 2, No. 1
Halaman: 65 - 80
Tahun: 2018
Penulis: Rahardi B, Sri Handayani, Sumarjono
sumber Jurnal: https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JHIS/article/view/7908
Reviewer: Celvin
Gylang Prayudha (180110301024)
Abstrak:
Restorasi Meiji memberikan pengaruh
yang besar pada pengembangan Jepang menjadi negara yang berkembang.
Pengembangan Jepang pada periode Restorasi Meiji membutuhkan dana yang banyak.
Zaibatsu adalah kelompok pengusaha
dengan dana yang banyak dan telah mengembangkan bisnis di berbagai macam
sektor. Kerja sama antara pemerintah
Meiji dan Zaibatsu membuat restorasi berjalan dengan baik.
Metode Penelitian:
Metode tang digunakan dalam kajian
ini adalah metode Sejarah yang terdiri dari: (1) Heuristik, (2) kritik sumber,
(3) Interpretasi, (4) Historiografi
Ringkasan Jurnal:
Sejarah awal kelahiran dari
zaibatsu ini muncul ketika Jepang berada dibawah kekuasaan Tokugawa yang
berkuasa berturut-turut selama 15 generasi. Pada masa Tokugawa atau zaman Edo
inilah Jepang mengalami berbagai penguatan diberbagai sektor, seperti budaya,
sastra, kepercayaan, nilai-nilai, sampai kemajuan bidang Ekonomi yang
dipelopori oleh sekelompok perusahaan keluarga yang dikenal dengan nama
Zaibatsu. Zaibatsu yang muncul pada masa feodal ini awalnya merupakan kelompok
pedagang yang kelas sosialnya tidak terlalu dianggap penting.
Beban pajak yang memberatkan kelas
petani memberikan dampak buruk dalam pemerintahan Shogun Tokugawa.
Pemberontakan petani semakin bertambah menjelang akhir abad ke-18. Tahun 1739
sebanyak 84.000 petani mengadakan pemberontakan menentang pajak tanah yang
memberatkan kehidupan dan juga ekonomi kelas petani. Keadaan kekacauan
pemerintahan Shogun Tokugawa juga diperparah dengan adanya bencana alam. Dampak
dari kekacauan ini adalah pertama, terjadinya bencana kelaparan yang
diakibatkan oleh bencana alam serta beratnya beban pajak yang harus ditanggung
oleh petani. Kedua, timbulnya pemberontakan petani, orang kota, samurai
diberbagai daerah (Lan, 1962:111). Daimyo yang ingin memperkaya diri
memperburuk keadaan ekonomi Jepang. Daimyo melakukan seperti yang dilakukan
oleh pemerintah Shogun Tokugawa yaitu mengeluarkan uang logam dan juga uang
kertas. Keputusan daimyo ini mengakibatkan merosotnya nilai uang.
Keadaan ekonomi yang semakin buruk
ini membuat pemerintah Shogun Tokugawa mengeluarkan uang kertas, membatasi uang
logam, dan mengadakan pinjaman kepada pengusaha swasta. Peningkatan kegiatan
ekonomi ini kemudian memunculkan para pedagang-pedagang, yang menjadi perantara
antara sektor pertanian dengan sektor industri atau antara pedesaan dan kota.
Akibat selanjutnya adalah muncul perusahaan-perusahaan yang melayani kegiatan
transportasi dan keuangan. Pengusaha yang telah lama berkecimpung dalam bidang
pertanian yang menghasilkan padi dan berdomisili di pedesaan serta terdiri dari
para samurai yang telah tersingkir dari kehidupan politik pemerintah.
Pemerintah Shogun Tokugawa
memerintahkan para pengusaha samurai untuk memungut pajak yang berupa padi dari
daerah-daerah pedesaan lalu kemudian mengirim ke ibukota Edo dalam bentuk uang
tunai. Keberhasilan ini mengakibatkan pengusaha-pengusaha samurai mampu
mendirikan usaha sebagai pedagang besar serta memiliki modal uang yang banyak
(Saronto, 2005:190). Pengusaha samurai inilah yang kemudian menjadi cikal bakal
terbentuknya Zaibatsu.
Beberapa faktor yang
mempengaruhi perkembangan Zaibatsu antara lain adalah:
1. Sumber-sumber daya menajemen
2. Struktur organisasi.
3. Keluarga Zaibatsu
Sumber-sumber daya manajemen Jepang ialah berupa sumber
keuangan dan sumber daya manusia yang berupa tenaga-tenaga profesional. Sumber
keuangan, sumber daya manusia dan tenaga profesional tanpa dibarengi dengan
struktur organisasi yang tepat serta hubungan kerjasama yang baik antara
pemilik perusahaan dengan tenaga-tenaga profesional, niscaya perkembangan
zaibatsu tidak akan dapat dicapai.
Struktur organisasi Zaibatsu sangat
bagus dalam mempertahankan eksklusifitasnya dan juga untuk memperoleh dana
investasi yang besar. Strategi yang digunakan adalah melakukan kebijaksanaan
diversifikasi dan sistem multisubdiary. Peranan manajer profesional yang
memiliki kemampuan administrasi serta pengalaman dalam bisnis, mampu
menciptakan strategi bisnis Zaibatsu yang tepat. Politisi serta para pemodal
yaitu para tuan tanah kaya yang berhasil di dalam bidang pertanian membayar
pajak atas tanah maupun atas hasil bumi berupa padi (Saronto, 2005:208).
Keberhasilan pengusaha Zaibatsu
yang diberikan tugas oleh pemerintah untuk memungut pajak dari para petani,
menyerahkan pungutan pajak berupa padi dengan mengkonversikan menjadi uang
tunai kemudian diserahkan kepada pemerintah pusat setelah memperoleh tenggang
waktu beberapa bulan. Kesempatan tugas dari pemerintah ini yang dimanfaatkan
oleh perusahaan Zaibatsu untuk menggandakan kekayaan.
Faktor selanjutnya adalah keluarga
Zaibatsu, yang juga mempengaruhi keberhasilan Zaibatsu di dalam melakukan
strategi diversifikasi, terutama yang menyangkut hubungan baik antara sesama
anggota keluarga dengan tenaga-tenaga profesional yang telah diangkat sebagai
manajer-manajer di lingkungan Zaibatsu.
Zaibatsu sendiri memiliki
perusahaan-perusahaan seperti: Mitsubishi, Mitsui, Sumitomo, dan Yasuda.
1.
Mitsubishi
Sejarah Mitsubishi bersamaan dengan
lahirnya Restorasi Meiji. Mitsubishi adalah salah satu anggota Zaibatsu yang
didirikan oleh Iwasaki Yataro dari klan Tosa pada tahun 1870. Tahun 1870
Iwasaki Yataro mendirikan perusahaan perkapalan (disebut Tsukumo Shokai) di
Osaka, dengan bantuan pemerintah propinsi Tosa. Tahun 1874, kantor pusat
perusahaan Mitsubishi pindah ke Tokyo dan mengalami perubahan nama menjadi
Mitsubishi Steamship Company (Mitsubishi Jokisen Kaisha). Iwasaki Yataro mampu
memberikan layanan yang baik kepada para pelanggan, kejeniusan, dan pandai
dalam berpolitik berhasil membuat usaha perkapalannya menjadi sangat maju.
Iwasaki Yataro menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang pemerintah Meiji,
seperti Okuba Toschimichi dan Okuma Shigenobu. Tahun 1874 pemerintah Meiji
membutuhkan alat transportasi untuk ekspedisi yang dilakukan oleh militer
Jepang ke Taiwan. Pemerintah Meiji mengajukan permintaannya kepada perusahaan
Mitsubishi akhirnya perusahaan Mitsubishi bersedia menyediakan jasa layanan dan
kapalnya untuk melakukan ekspedisi ke Taiwan. Perusahaan Mitsubishi mencapai
titik puncaknya dengan tercapainya kerjasama antara Mitsubishi dan pemerintah,
termasuk ketika pemerintah meminta bantuan transportasi militer. Sebagai timbal
baliknya perusahaan Mitsubishi mendapatkan perlindungan, bantuan, dan juga
dukungan dari pemerintah.
2.
Sumitomo
Perusahaan Sumitomo memiliki
sejarah dalam bisnis pertambangan dan peleburan. Masa awal pemerintah Meiji
Sumitomo mendirikan sebuah toko di Kobe dan dua toko di Korea untuk memasarkan
produk-produk tembaga. Toko-toko di Korea memperdagangkan benang, kapas, teh,
dan kapur barus sebagai jenis dagangan tambahan di samping produk-produk
tembaga. Sumitomo juga mendirikan kantor-kantor besar di Cina, Jepang dan Korea
tetapi yang dijual hanya produk-produk buatan perusahaan Sumitomo seperti produk-produk
tembaga, produk-produk baja, dan barang-barang kimia. Sumitomo tergantung pada
Mitsui Bussan, Mitsubishi Shoji dan perusahaan dagang lainnya untuk pembelian
sebagian besar dari bahan mentah dan mesin-mesin yang dibutuhkan oleh
perusahaan pembuatan dan pertambangan untuk memasarkan beberapa produk
perusahaan Sumitomo (Kunio, 1987:173).
3. Yasuda
Yasuda Zaibatsu didirikan pada
akhir era keshogunan Tokugawa oleh Yasuda Zanjiro (1838-1921). Yasuda mulai
bekerja untuk otoritas pajak pemerintah tahun 1864. Tahun 1866 melalui
investasi, perusahaan Yasuda mulai mengalami pertumbuhan yangluar biasa. Perusahaan
Yasuda yang mengalami pertumbuhan salah satunya adalah Yasuda Shoten. Yasuda
Shoten mengumpulkan kekayaan melalui dana publik. Masa akhir periode Tokugawa
Yasuda mulai mengembangkan karirnya di bidang keuangan, dan berhenti bekerja
untuk pemerintah. Yasuda berbisnis di bidang perbankan dan keuangan, yang
mengkhususkan diri dalam backing pedagang kecil dan menengah serta
industrialis.
Yasuda Zenjiro memfokuskan pada
pembiayaan proyek dan kantor cabang dalam bidang non keuangan seperti
pertambangan belerang, pengiriman, pemintalan kapas, membuat mesin dan
pembuatan kapal. Kegiatan non keuangan memiliki skala kecil dalam partisipasi
saham gabungan, sehingga Yasuda lebih memfokuskan investasinya dalam bidang rel
kereta api dan asuransi.
4.
Mitsui
Pendiri Mitsui Zaibatsu adalah
Mitsui Hachirobei Takatoshi yang berasal dari samurai kelas bawah. Awalnya
Mitsui berkonsentrasi pada bisnis tekstil. Namun kemudian merambah ke bisnis
Finansial.
Kontribusi Zaibatsu dalam industri
Jepang terlihat dari beberapa sektor pertumbuhan industri yang berkembang.
Industri berat seperti industri baja, indstri tekstil, industri pembuatan
kapal, serta mesin-mesin industri yang merupakan industri yang penting bagi
Jepang sebagai sumber perbekalan militer dan juga penopang kegiatan ekonomi
Jepang di pasar dunia.
Pemerintah Meiji berusaha membangun
industri yang bisa menghasilkan barang-barang ekspor untuk menambah kemampuan
keuangan yang lebih besar, tetapi dilain pihak pemerintah Meiji juga
memperhatikan pembangunan industri yang menunjang kekuatan militer. Kebanyakan
industri dibangun oleh pemerintah, karena pada masa awal pemerintahan Meiji
perusahaan swasta belum cukup kuat untuk menopang kegiatan ekonomi yang
dijalankan oleh pemerintah Meiji. Setelah industri yang dibangun oleh
pemerintah sudah mulai beroperasi dan pihak swasta juga telah cukup kuat untuk
membeli pabrik-pabrik industri, pemerintah Meiji menjual pabrik-pabrik industri
kepada swasta dengan harga yang murah. Industri yang pertama dibangun adalah
industri tekstil, karena pemerintah Meiji menganggap pembangunan industri
tekstil hasilnya bisa diekspor dan memberikan sumber penghasilan kepada
pemerintah. Proses pembangunan industri tekstil yaitu Jepang awalnya membeli
alat-alat dari pabrik tekstil dari luar negeri kemudian lambat laun pabrik
tekstil dari luar negeri ditiru untuk dibuat sendiri di Jepang.
Pihak Zaibatsu yang paling berjasa
dalam pembuatan pabrik tekstil adalah Mitsui Zaibatsu. Mitsui mengimpor
mesin-mesin tekstil dan kapas mentah dari negara asing kemudian hasilnya yang
berupa benang kapas dan tenun diekspor ke negara-negara asing. Perusahaan
tekstil yang mulai berkembang di Jepang mulai memproduksi benang kapas bermutu
tinggi. Kapas dari Amerika yang paling bagus dalam memenuhi persyaratan
pembuatan benang kapas yang bermutu tinggi. Pabrik tekstil sulit untuk
berkembang karena kurangnya daerah pasaran. Jepang hanya bisa mengimpor bahan
baku dari luar tetapi kesulitan dalam mengekspor hasil dari pabrik tekstil.
Kontribusi Zaibatsu dalam bidang
perdagangan luar negeri banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan Jepang.
Beberapa Zaibatsu yang bergerak dalam bidang perdagangan luar negeri antara
lain adalah Mitsui, Mitsubishi dan Sumitomo. Mitsui dengan perusahaannya yaitu
Mitsui Bussan yang awalnya bergerak dalam bidang tekstil mulai memperluas ke
bidang perdagangan luar negeri. Pendirian Mitsui Bussan bertujuan untuk
mengarahkan produksi pada perdagangan luar negeri. Tahun 1873 pemerintah Meiji
menentukan perubahan pajak tanah. Pemerintah Meiji mengharuskan petani membayar
pajak tanah secara tunai. Tetapi padi atau hasil pertanian harus dijual ke
pasar-pasar pusat sehingga bisa menghasilkan uang. Awalnya Mitsui ditunjuk oleh
pemerintah Meiji sebagai bendaharawan dalam perdagangan beras. Mitsui
mendirikan cabang perdagangan untuk menangani perdagangan beras. Mitsui
mendirikan sebuah toko di Yokohama untuk menjual sutera dan teh kepada
pedagang-pedagang asing serta menangani ekspor beras. Ekspor beras dimasuki
Mitsui untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan promosi ekspor dari pemerintah.
Ekspor beras ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan dan
menghentikan arus devisa keluar (Kunio, 1987:17).
Mitsui secara langsung terlibat
dalam perdagangan luar negeri. Mitsui bertindak sebagai agen untuk produsen
Jepang yang menginginkan bahan mentah (seperti katun) dan mesin-mesin (misalnya
mesin pintal), dan untuk banyak pihak yang ingin menjual produk-produk
perdagangan ke luar negeri. Mitsui yang bertindak sebagai perusahaan pioner
dalam ekspor.
Selain beras bidang pertambangan
juga menjadi perhatian dalam perdagangan luar negeri pemerintahan Meiji.
Batubara meskipun bukan komoditi yang paling penting tetapi merupakan dasar
bagi perluasan pembangunan industri berat seperti kapal dan mesin-mesin
tekstil.
Perang Dunia Pertama (1914-1918)
memberikan kesempatan besar kepada ekonomi Jepang, dan kesempatan itu
dimanfaatkan dengan baik. Akibat dari perang ekspor sutera mentah sangat
menurun, begitu pula impor kain katun mentah, pasaran Asia yang dikuasai oleh
negara-negara penjajah Eropa tidak dapat memperoleh suplai seperti biasanya.
Jepang dengan cepat mengisi kekosongan. Selama masa perang ekspor Jepang terus
meningkat. Perkapalan juga menjadi berkembang dengan pesat, khususnya untuk
mengisi angkutan yang ditinggalkan oleh negara yang berperang. Selain itu
pembangunan perkapalan juga digunakan oleh Jepang untuk mengangkut ekspor
Jepang yang sangat berkembang. Keberhasilan Jepang dalam mengekspor produk-produk
non industi memberikan keuntungan yang besar dan digunakan untuk meningkatkan
industri di Jepang khususnya pembuatan kapal. Industri baja dan kimia juga
turut maju karena berbagai keperluan perang.
Kesimpulan:
Latar belakang lahirnya golongan Zaibatsu
karena kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Shogun Tokugawa yaitu salah satunya
adalah pembagian kelas sosial dalam masyarakat dan pada akhirnya melahirkan
golongan Zaibatsu. Golongan Zaibatsu adalah penggabungan antara dua golongan
samurai dan pedagang. Perkembangan Zaibatsu menjadi semakin besar saat
pemerintah Jepang kembali ke kuasaan Kaisar yaitu Kaisar Meiji. Keputusan
Pemerintah Meiji untuk menyerahkan sektor ekonomi kepada pihak Zaibatsu
memberikan peluang yang besar dalam perkembangan perusahaan-perusahaan Zaibatsu
seperti Mitsui, Mitsubishi, Sumitomo dan Yasuda dalam mengembangkan usahanya
dalam bidang perdagangan, perbankan, maupun perindustrian.
Kontribusi golongan Zaibatsu dalam
perkembangan ekonomi Jepang khususnya pada masa pemerintahan Kaisar Meiji
adalah berhasil meningkatkan nilai ekspor-impor Jepang serta membuat Jepang
memegang peranan penting dalam perekonomian dunia. Selain itu Zaibatsu dengan
banyaknya perusahaan yang didirikan membantu pemerintah dalam menanggulangi
masalah perekrutan tenaga kerja.
Kelebihan Jurnal:
Menurut panduan menulis jurnal yang dilansir dari edukasi.kompas.com, jurnal ini telah memenuhi standar yang mana bagian bagian di dalamnya sudah lengkap.
Kekurangan Jurnal:
Scope temporal pada judul kurang
sesuai dengan scope temporal pada bagian pembahasan. Pada judul tertulis scope
temporal hingga tahun 1912, sedangkan pada pembahasannya tertulis hingga masa
Perang Dunia pertama (1914-1918)
Apakah zaibatsu masih menjadi penopang utama dalam kondisi ekonomi pemerintah Jepang?
BalasHapusMasih, namun konsepnya sudah berganti ke "Keiretsu" yg mana integrasi perusahaan yg awalnya vertikal, saat ini berubah menjadi Horizontal supaya hubungan antar perusahaan lebih bersifat setara
HapusYang saya pahami disini adalah berrati modal utama zaibatsu dalam pengembangkan usahanya untuk memajukan ekonomi jepang adalah saat diserahkannya sektor ekonomi oleh kaisar meiji. Sektor ekonomi apa saja yang diserhakan sehingga menjadi modal bagi zaibatsu dalam mengembangkan ekonomi jepang?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusYaitu sektor perdagangan, perbankan, pertambangan, dan transportasi
HapusSelain empat perusahaan yang mana golongan Zaibatsu fotokan, apakah terdapat produk lain yang mereka keluarkan? Misalnya saja perusahaan Yamaha, Honda, Suzuki dsb. Apakah hal tersebut termasuk ke dalamnya?
BalasHapusDi atas disebutkan bahwa Mitsubishi mendapatkan perlindungan dan bantuan dari pemerintah. Mungkin bisa dijelaskan bentuk perlindungan dan bantuan seperti apa yang dimaksud. Terima kasih.
BalasHapusBagaiman cara pemerintahan Meiji membangun industri yang menghasilkan barang ekspor?
BalasHapusMengapa perkembangan zaibatsu dapat berjalan maju dengan cepat? Sampai" produknya dapat masuk ke dalam Asia tenggara khususnya wilayah Indonesia. Apakah yang melatar belakangi majunya produk tersebut.
BalasHapusAtas landasan apa penulis menyatakan bahwa Iwasaki Yataro mampu memberikan layanan yang baik kepada para pelanggan, kejeniusan, dan pandai dalam berpolitik berhasil membuat usaha perkapalannya menjadi sangat maju?
BalasHapusSektor manakah yang menjadi fokus utama dari kelompok Zaibatsu dalam pengembangan Jepang ?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSelain pemberontakan yang ditimbulkan oleh pajak yang tinggi bagi para petani dan masyarakat, mungkinkah pergeseran kebudayaan dan sistem yang berganti menjadikan sebab terjadinya pemberontakan di wilayah-wilayah pedesaan?
BalasHapusApakah dalam perkembangannya zaibatsu pernah mengalami kesulitan yang berarti?
BalasHapusApa kontribusi golongan Zaibatsu dalam perkembangan ekonomi Jepang khususnya pada masa pemerintahan Kaisar Meiji?
BalasHapusBeban pajak terhadap masyarakat di bawah pemerintah Shogun Tokugawa memiliki dampak buruk seperti apa .?
BalasHapusMengapa Zaibatsu yang muncul pada masa feodal pada awalnya merupakan kelompok pedagang yang kelas sosialnya tidak terlalu dianggap penting.
BalasHapusFaktor apa yang menyebabkan zaibatsu dibubarkan?
BalasHapus